Senin, 13 April 2015

Ucapan Ulang Tahun”
Yang Ke- 27 Untuk Istriku Tercinta
Khoirul Umah, S. Pd.

Lewat kalam ini izinkanlah aku….suamimu menulis sebuah kata-kata yang tidak bisa aku ungkapkan dengan lisan, karena begitu banyak dan besarnya pengorbananmu terhadap diriku dan putra putri kita tercinta :

Rabu, 08 April 2015


MEMPERTEGAS KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM ISLAM

Muqaddimah
Seiring dengan pesatnya gerakan feminisme, muncul wacana adanya gugatan terhadap hukum-hukum agama, terutama hukum Islam. Hukum Islam oleh kaum feminis dipandang sebagai salah satu basis yang menjadi akar pandangan diskriminatif terhadap perempuan. Gugatan tersebut pada gilirannya dialami juga oleh al-Qur’ân sebagai sumber hukum tertinggi dari hukum Islam. Dalih emansipasi atau kesamarataan posisi dan tanggung jawab antara pria dan perempuan telah semarak di panggung modernisasi dewasa ini. Sebagai peluang buat musuh-musuh Islam dari kaum feminis dan aktivis perempuan anti Islam untuk menyebarkan opini-opini sesat. “Pemberdayaan perempuan”, “kesetaraan gender”, “kungkungan budaya patriarkhi” adalah sebagai propaganda yang tiada henti dijejalkan di benak-benak perempuan Islam.[1]


BAB II
TOKOH-TOKOH DIBALIK
BERDIRINYA NAHDLATUL ULAMA

A.   KH. Muhammad Khalil (Bangkalan Madura)
1.    Biografi KH. Muhammad Khalil
KH. Muhammad Khalil bin KH. Abdul Lathif bin KH. Hamim bin KH. Abdul Karim bin KH.Muharram bin KH. Asrar Karamah bin KH. Abdullah bin Sayid Sulaiman.
Sayid Sulaiman  adalah cucu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati Cirebon. Syarif Hidayatullah itu putera Sultan Umdatuddin Umdatullah Abdullah yang memerintah di Cam (Campa). Ayahnya adalah Sayid Ali Nurul Alam bin Sayid Jamaluddin al-Kubra.
KH. Muhammad Khalil dilahirkan pada 11 Jumadil akhir 1235 H atau 27 Januari 1820 Masehi di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.


BAB I
NAHDLATUL ULAMA
A.    Arti Nahdlatul Ulama
Nahdhatul `Ulama secara bahasa mempunyai arti “Kebangkitan Ulama” atau “Bangkitnya Para Ulama” , sebuah organisasi yang didirikan sebagai tempat berhimpun seluruh Ulama dan umat Islam. Sedangkan menurut istilah Nahdhatul `Ulama adalah jam`iyah Diniyah yang berhaluan Ahlussunah wal Jama`ah yang didirikan di Surabaya oleh para ulama Pondok Pesantren pada tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926. Diantara para ulama pendiri jam’iyah Nahdhatul `Ulama adalah: