Senin, 04 Maret 2013

Mengeluh dan Merasa Sempit dengan Kehidupan?

Sebagian istri ada yang mengeluhkan kehidupannya dan tidak bisa menerima penghasilan suaminya. Ia ingin hidup seperti Fulanah atau seperti salah seorang karib keluarganya. Engkau lupa bahwa Allah tidaklah menciptakan manusia sama rata. Allah menciptakan orang kulit putih dan orang kulit hitam, orang kaya dan orang miskin, orang kuat dan orang lemah.

Agar engkau dapat menenangkan dirimu hendaklah camkan hadits berikut ini
“Lihatlah orang yang dibawahmu dan jangan lihat orang yang diatasmu, hal itu lebih baik sehingga engkau tidak menyepelekan nikmat Allah.” (HR Muslim)
Ingatlah selalu bahwa kebahagiaan bukan hanya terletak pada harta semata. Berapa banyak wanita yang memiliki suami kaya hartanya namun bakhil perasaan dan cintanya. Sementara yang lain meliliki suami yang fakir hartanya namun kaya perasaannya dan cinta kepada istri dan rumahnya.
Hendaklah seorang istri selalu ridha menerima suaminya yang mencintai dirinya. Kebahagiaan itu bukan hanya terletak pada makanan dan minuman, bukan berhias dengan pakaian mahal, perabotan mewah, emas perak dan kendaraan yang banyak. Namun kekayaan itu letaknya dalam dada dan hati yang tenang, penuh dengan cinta dan keimanan.

Jumat, 01 Maret 2013

Suami Seperti Rasulullah saw


Menjadi seorang suami memang membutuhkan satu kematangan emosional dan berpikir yang baik. Tentunya, hal itu tidak lepas dari kuantitas dan kualitas ilmu yang dimiliki. Semakin banyak  ilmu yang dimiliki oleh seorang lelaki (khusunya ilmu agama dan ilmu kerumah tanggaan), maka Insya Allah akan semakin baiklah ia dalam menjalankan peranannya sebagai seorang suami.
Tanpa disokong dengan kuantitas dan kualitas ilmu yang baik, niscaya kematangan emosional dan cara berpikir tidak akan tercapai dengan baik. Dan tanpa adanya kedua hal tersebut maka rumah tangga akan menjadi lahan empuk bagi sang suami untuk menerapkan kesewenang-wenangannya terhadap seluruh anggota keluarga yang tinggal dirumahnya.

Tulang Rusuk Tidak Akan Pernah Tertukar


"..jika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)ku akan tua dan mati dalam pelukmuuntukmu seluruh nafas ini.."

Lagu Seluruh Nafas dari Last Child Feat Giselle mengalun merdu menemaniku sore ini. Pas penggalan lirik diatas jadi kepikiran istilah tren yang dipakai baru-baru ini ”Tulang rusuk tidak akan pernah tertukar”.

Yang mengganjal adalah apakah setiap wanita tercipta dari tulang rusuk pasangannya sehingga ada istilah tidak akan tertukar? Bagaimana kalau misalkan sudah berkeluarga terus salah satu pasangan meninggal dan pasangan yang masih hidup menikah lagi, berarti tulang rusuknya ketuker dong? Untuk yang kawin cerai, berarti si laki-laki punya banyak tulang rusuk dong dan si perempuan tercipta dari banyak laki-laki? Qiqiqiqi…. 

Kisah Cinta Ali & Fatimah Az-zahra


Ada rahasia terdalam di hati Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fatimah, karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya juga, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.