Surat Untuk Anakku
Aida Niswatun Nafi'ah
Dari Abah & Umimu
Muhammad Yasin & Khoirul Umah
Bismillah,
Untuk anakku yang tercinta…
Nak, walaupun engkau belum bisa baca, belum sepenuhnya mengerti,
namun ummi ingin mengatakan, ummi amat mencintaimu. Ketika kau masih
dalam kandungan, seringkali ummi elus perut ummi, karena sayangnya ummi
padamu, tak sabar ingin menggendong dan membelaimu. Terbayang ketika kau
baru lahir…tangisanmu mengiringi tangis bahagia ummi. Ketika kau ummi
gendong, tak terhitung elusan, kecupan dan tatapan sayang ummi padamu.
Engkau benar-benar anugrah terindah yang diberikan Allah bagi ummi. Ummi
lewati hari-hari dengan penuh warna, dan berharap agar kau dapat tumbuh
kembang dengan baik.
Ketika bayi, ummi pengen cepat kau bisa makan, ummi pengen segera
menyuapimu. Tapi ketika sudah cukup usiamu untuk makan, seringkali ummi
tak sabaran ketika kau tiba-tiba males makan.
Sebelum jalan, ummi berharap bisa segera menuntunmu. Tapi ketika kau
mulai bisa jalan dan selalu bergerak kesana kemari, kadang ummi meraa
kerepotan dan kurang sabar dengan hasratmu yang selalu mencari tahu dan
mencoba sesuatu.
Ketika kau belum pandai bicara, ummi pengen cepat berkomunikasi
denganmu. Tapi ketika kau mulai berceloteh dan mulai berkata-kata, ummi
kadang merasa pening dan kerepotan menjawab pertanyaan-pertanyaanmu
tentang segala sesuatu.
Maafkan ummi kalau ummi kadang kurang sabar merawatmu…Maafkan ummi kalau ummi kadang kurang perhatian padamu…
Kadang ummi disibukkan sesuatu, sehingga mungkin kau merasa sering ummi abaikan.
Ummi sayang engkau tapi kadang ummi mebentakmu…Ummi sayang engkau tapi kadang tangan ummi ini tak sengaja memukulmu, menyubitmu…
Walau mungkin tidak keras, tapi pasti tetap terasa sakit di tubuh mungilmu, bahkan mungkin hatimu lebih sakit ini lagi…
Ummi sayang engkau, tapi kadang ummi jengkel jika kau rewel, ummi
sayang engkau, tapi tak jarang air mata mengalir di mata beningmu…Ummi
membuatmu menangis…
Padahal engkau adalah titipan Allah, engkau amanah dari Allah untuk ummi!
Maafkan ummi nak, ummi belum bisa jadi ibu terbaik bagimu…
Tapi insyaAllah nak, mulai detik ini, ummi berusaha untuk jadi ummi yang lebih baik lagi.
Karena ummi pengen kau menjadi anak shalih, kebanggaan umat. Karena
kau bukan hanya anak ummi, tapi generasi penerus perjuangan kami. Ummi
akan buat kau cinta dengan agama ini…Ummi akan buat kau faham dengan
Islam, dan ummi akan buat kau bangga dengan agama ini.
Apalagi nak, rintangan dihadapanmu semakin kuat dan beraneka macam.
Bahaya mengancam dari berbagai arah…kau bisa kebawa arus atau jadi
korbannya.
Ya Allah…apa yang terjadi pada masa depan anak-anak kami jika
situasinya seperti ini terus? Apakah mereka bisa sekolah dan apakah kami
bisa menyekolahkannya? Listrik terus saja naik, minyak tanah semakin
mahal dan semakin langka. Apakah nanti anak-anak kami kembali mundur ke
belakang, dengan penerangan oncor dan memakai kayu bakar?
Nak, ditanganmulah masa depan umat ini. Lewat kalianlah kami harapkan
kebangkitan umat ini. Hancurkan kapitalisme! Hancurkan liberalisme!
Jangan takut celaan orang-orang yang mencela… Terapkan Islam! Tegakkan
Syari’at Allah! Agar kehidupanmu berkah dalam ridlo-Nya. Ummi yakin kau
pasti bisa, ummi yakin kau pasti mampu, ummi yakin kau pasti sanggup.
Karena kau buah hati ummi, permata hati ummi, generasi penerus
perjuangan kami. Dengan pertolongan Allah dan do’a dari kami Insya Allah
kau akan berhasil mengembalikan kemuliaan Islam dan kaum muslimin di
muka bumi ini.
Aamiin…
Rabbii hablii minasshoolihiin… Rabbii hablii minasshoolihiin… Rabbii hablii minasshoolihiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar