Rabu, 08 April 2015



BAB I
NAHDLATUL ULAMA
A.    Arti Nahdlatul Ulama
Nahdhatul `Ulama secara bahasa mempunyai arti “Kebangkitan Ulama” atau “Bangkitnya Para Ulama” , sebuah organisasi yang didirikan sebagai tempat berhimpun seluruh Ulama dan umat Islam. Sedangkan menurut istilah Nahdhatul `Ulama adalah jam`iyah Diniyah yang berhaluan Ahlussunah wal Jama`ah yang didirikan di Surabaya oleh para ulama Pondok Pesantren pada tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926. Diantara para ulama pendiri jam’iyah Nahdhatul `Ulama adalah:

1.      KH. Muhammad Hasyim Asy’ari (Tebuireng Jombang)
2.      KH. Abdul Abdul Wahab Hasbullah (Tambak Beras Jombang)
3.      KH. Bisri Syansuri (Denanyar Jombang)
4.      KH. Raden Asnawi (Kudus)
5.      KH. Makshum (Lasem)
6.      KH. Ridlwan (Semarang)
7.      KH. Nawawi (Pasuruan)
8.      KH. Nahrowi (Malang)
9.      KH. Ridlwan (Surabaya)
10.  KH. Mas Alwi Abdul Aziz (Surabaya)
11.  KH. Abdullah Ubaid (Surabaya)
12.  KH. Abdul Halim (Cirebon)
13.  KH. Ndoro Munthaha (Bangkalan, Madura)
14.  KH. Dahlan (Kertosono)
15.  KH. Abdullah Faqih (Maskumambang, Dukun, Gresik)
Atas usul KH. Mas Alwi Abdul Aziz, Jam’iyyah yang didirikan oleh ulama Ahlus sunnah wal jamaah ini diberi nama Nahdhatul Ulama, yang disingkat NU. Nama ini dipilih dengan beberapa alasan, antara lain:
1.   Nahdhatul `Ulama berarti “kebangkitan para ulama”
2.   Istilah “kebangkitan” mengandung arti yang lebih aktif dari pada “Perkumpulan” atau “perhimpunan”.
3.   Yang bangkit dan diajak untuk selalu bangkit adalah para ulama. Mereka adalah panutan umat, sehingga dengan kebangkitan ulama umatpun akan mengikutinya.
4.   Dengan kebangkitan yang dipimpin oleh para ulama, maka arah kebangkitan jelas untuk kejayaan islam dan kaum muslimin.
B.    Arti Lambang Nahdlatul Ulama
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaaltov59m5wmWXq8Xb42vi2n5vHhgxEYr7j-LRsTIphfcLN1hss0hbslBP-MPGRc9M_xBDdC2FiPtEndWZn_Keb7psmdxXo_oc1I7R4gvYx8hboG0dEBHTePv0zgVzewRxcZzSLwMZPe7/s400/nu-7.jpgSetiap organisasi atau perkumpulan pasti mempunyai lambang sebagai simbul yang menggambarkan asas (dasar), tujuan dan cita-cita dari organisasi tersebut. Nahdhatul Ulama sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan juga memiliki lambang yang ditetapkan sejak awal berdirinya. 
Lambang Nahdhatul `Ulama diciptakan oleh KH. Ridlwan Abdullah, seorang ulama yang mempunyai keahlian dalam bidang seni lukis dan kaligrafi. Sudah menjadi kebiasaan para ulama bahwa untuk mewujudkan harapannya, selalu diawali dengan istikharah. Demikianlah yang dilakukan oleh KH. Ridlwan Abdullah ketika diminta untuk menciptakan lambang Nahdhatul `Ulama (NU). Sehingga lambang Nahdhatul `Ulama (NU) bukan sekedar hasil perenungan, namun lebih dari itu adalah hasil istikharah dari penciptanya.
Lambang Nahdhatul `Ulama terdiri atas gambar bola dunia yang dilingkari tali tersimpul, dan dikitari oleh sembilan bintang. Lima bintang terletak melingkar dari atas garis katulistiwa yang terbesar di antaranya terletak ditengah atas. Sedangkan empat bintang lainnya terletak melingkar dibawah katulistiwa. Nama Nahdhatul `Ulama ditulis dalam huruf arab yang melintang dari sebelah kanan bola dunia kesebelah kiri. Semua terlukis dengan warna putih di atas dasar hijau.
Adapun arti dan maksud dari lambang Nahdlatul Ulama adalah:
1.  Gambar bola dunia : Melambangkan bumi tempat kita hidup, berjuang dan beramal di dunia ini. Di samping itu, mengingatkan bahwa asal mula kejadian manusia adalah dari tanah dan akan kembali ketanah.
2.  Gambar peta : yang tampak pada bola dunia adalah peta Indonesia yang melambangkan bahwa Nahdlatul Ulama didirikan di Indonesia dan berjuang untuk kejayaan Negara Republik Indonesia.
3.  Gambar tali bersimpul: melambangkan persatuan yang kokoh dan ikatan dibawahnya berarti hubungan antara sesama manusia (hablum minan nas) dan antara manusia dengan Tuhan (Hablum minallah). Sedangkan jumlah untaian talinya sebanyak 99 buah yang melambangkan Asmaul Husna.
4.  Gambar bintang besar di atas garis katulistiwa melambangkan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan empat bintang lainnya melambangkan kepemimpinan Khulafaur Rasyidin. Adapun empat bintang dibawah garis katulistiwa melambangkan madzhab empat, yaitu (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali). Jumlah bintang seluruhnya ada sembilan buah yang melambangkan wali songo sebagai tokoh penyebar agama islam di pulau Jawa.
5.   Tulisan huruf arab “Nahdlatul Ulama” : menunjukkan nama organisasi yang berarti “Kebangkitan Ulama”.
6.  Warna dasar hijau: melambangkan  Kesuburan tanah air Indonesia, sedangkan warna gambar dan tulisan putih melambangkan kesucian.
Dari uraian arti lambang tersebut di atas, dapat diketahui bahwa Nahdlatul Ulama merupakan organisasi keagamaan islam (jam’iyah diniyah islamiyah) yang selalu setia mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. para sahabatnya dan menganut salah satu dari madzhab empat. Di samping itu Nahdlatul Ulama didirikan sebagai lanjutan dari perjuangan wali songo dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia.
C.   Tujuan Nahdlatul Ulama
Tujuan merupakan bagian yang terpenting dalam suatu organisasi. Karena itu tujuan organisasi harus dirumuskan dengan jelas, sehingga tidak terjadi penyimpangan dari kehendak dan cita-cita yang telah ditetapkan oleh para pendiri (muassis) nya.
Sesuai dengan sifat dasarnya sebagai jam’iyah diniyah ijtimaiyah (organisasi sosial keagamaan islam) yang berhaluan Ahlussunnah wal jamaah, Nahdlatul Ulama senantiasa menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan zaman, namun tetap berada dalam jalur yang digariskan oleh Khittah Nahdliyah. Adapun tujuan Nahdlatul Ulama adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut faham Ahlussunah wal jamaah dan menurut salah satu dari madzhab empat untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang demokratis yang berkeadilan demi kemaslahatan,kesejahteraan umat dan demi terciptanya rahmat bagi semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar