BAB I
NAHDLATUL
ULAMA
A.
Arti
Nahdlatul Ulama
Nahdhatul `Ulama secara bahasa
mempunyai arti “Kebangkitan Ulama” atau “Bangkitnya Para Ulama” , sebuah
organisasi yang didirikan sebagai tempat berhimpun seluruh Ulama dan umat
Islam. Sedangkan menurut istilah Nahdhatul `Ulama adalah jam`iyah Diniyah yang
berhaluan Ahlussunah wal Jama`ah yang didirikan di Surabaya oleh para ulama Pondok
Pesantren pada tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan tanggal 31 Januari
1926. Diantara para ulama pendiri jam’iyah Nahdhatul `Ulama adalah:
1.
KH.
Muhammad Hasyim Asy’ari (Tebuireng Jombang)
2.
KH.
Abdul Abdul Wahab Hasbullah (Tambak Beras Jombang)
3. KH. Bisri Syansuri (Denanyar Jombang)
4. KH. Raden Asnawi (Kudus)
5. KH. Makshum (Lasem)
6. KH. Ridlwan (Semarang)
7. KH. Nawawi (Pasuruan)
8. KH. Nahrowi (Malang)
9. KH. Ridlwan (Surabaya)
10. KH. Mas Alwi Abdul Aziz (Surabaya)
11. KH. Abdullah Ubaid (Surabaya)
12. KH. Abdul Halim (Cirebon)
13. KH. Ndoro Munthaha (Bangkalan, Madura)
14. KH. Dahlan (Kertosono)
15. KH. Abdullah Faqih (Maskumambang, Dukun,
Gresik)
Atas usul KH. Mas Alwi Abdul Aziz, Jam’iyyah yang didirikan oleh
ulama Ahlus sunnah wal jamaah ini diberi nama Nahdhatul
Ulama, yang disingkat NU. Nama ini dipilih dengan beberapa alasan, antara lain:
1.
Nahdhatul
`Ulama berarti “kebangkitan para ulama”
2.
Istilah
“kebangkitan” mengandung arti yang lebih aktif dari pada “Perkumpulan” atau “perhimpunan”.
3.
Yang
bangkit dan diajak untuk selalu bangkit adalah para ulama. Mereka adalah
panutan umat, sehingga dengan kebangkitan ulama umatpun akan mengikutinya.
4.
Dengan
kebangkitan yang dipimpin oleh para ulama, maka arah kebangkitan jelas untuk
kejayaan islam dan kaum muslimin.
B.
Arti
Lambang Nahdlatul Ulama
Setiap organisasi
atau perkumpulan pasti mempunyai lambang sebagai simbul yang menggambarkan asas
(dasar), tujuan dan cita-cita dari organisasi tersebut. Nahdhatul Ulama sebagai
organisasi keagamaan dan kemasyarakatan juga memiliki lambang yang ditetapkan
sejak awal berdirinya.
Lambang Nahdhatul `Ulama diciptakan
oleh KH. Ridlwan Abdullah, seorang ulama yang mempunyai keahlian dalam bidang
seni lukis dan kaligrafi. Sudah menjadi kebiasaan para ulama bahwa untuk
mewujudkan harapannya, selalu diawali dengan istikharah. Demikianlah yang
dilakukan oleh KH. Ridlwan Abdullah ketika diminta untuk menciptakan lambang
Nahdhatul `Ulama (NU). Sehingga lambang Nahdhatul `Ulama (NU) bukan sekedar
hasil perenungan, namun lebih dari itu adalah hasil istikharah dari
penciptanya.
Lambang Nahdhatul `Ulama terdiri atas
gambar bola dunia yang dilingkari tali tersimpul, dan dikitari oleh sembilan
bintang. Lima bintang terletak melingkar dari atas garis katulistiwa yang
terbesar di antaranya terletak ditengah atas. Sedangkan empat bintang lainnya
terletak melingkar dibawah katulistiwa. Nama Nahdhatul `Ulama ditulis dalam
huruf arab yang melintang dari sebelah kanan bola dunia kesebelah kiri. Semua
terlukis dengan warna putih di atas dasar hijau.
Adapun arti dan maksud dari lambang
Nahdlatul Ulama adalah:
1. Gambar bola dunia : Melambangkan bumi
tempat kita hidup, berjuang dan beramal di dunia ini. Di samping itu,
mengingatkan bahwa asal mula kejadian manusia adalah dari tanah dan akan
kembali ketanah.
2. Gambar peta : yang tampak pada bola
dunia adalah peta Indonesia yang melambangkan bahwa Nahdlatul Ulama didirikan
di Indonesia dan berjuang untuk kejayaan Negara Republik Indonesia.
3. Gambar tali bersimpul: melambangkan
persatuan yang kokoh dan ikatan dibawahnya berarti hubungan antara sesama
manusia (hablum minan nas) dan antara manusia dengan Tuhan (Hablum minallah).
Sedangkan jumlah untaian talinya sebanyak 99 buah yang melambangkan Asmaul
Husna.
4. Gambar bintang besar di atas garis
katulistiwa melambangkan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan empat
bintang lainnya melambangkan kepemimpinan Khulafaur Rasyidin. Adapun empat
bintang dibawah garis katulistiwa melambangkan madzhab empat, yaitu (Hanafi,
Maliki, Syafi’i dan Hambali). Jumlah bintang seluruhnya ada sembilan buah yang
melambangkan wali songo sebagai tokoh penyebar agama islam di pulau Jawa.
5. Tulisan huruf arab “Nahdlatul Ulama” : menunjukkan
nama organisasi yang berarti “Kebangkitan Ulama”.
6. Warna dasar hijau: melambangkan Kesuburan tanah air Indonesia, sedangkan
warna gambar dan tulisan putih melambangkan kesucian.
Dari uraian arti
lambang tersebut di atas, dapat diketahui bahwa Nahdlatul Ulama merupakan
organisasi keagamaan islam (jam’iyah diniyah islamiyah) yang selalu setia
mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. para sahabatnya dan menganut salah satu
dari madzhab empat. Di samping itu Nahdlatul Ulama didirikan sebagai lanjutan
dari perjuangan wali songo dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia.
C.
Tujuan Nahdlatul
Ulama
Tujuan merupakan bagian
yang terpenting dalam suatu organisasi. Karena itu tujuan organisasi harus dirumuskan
dengan jelas, sehingga tidak terjadi penyimpangan dari kehendak dan cita-cita
yang telah ditetapkan oleh para pendiri (muassis) nya.
Sesuai dengan sifat dasarnya sebagai jam’iyah diniyah ijtimaiyah
(organisasi sosial keagamaan islam) yang berhaluan Ahlussunnah wal jamaah,
Nahdlatul Ulama senantiasa menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan
zaman, namun tetap berada dalam jalur yang digariskan oleh Khittah Nahdliyah.
Adapun tujuan Nahdlatul Ulama adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut
faham Ahlussunah wal jamaah dan menurut salah satu dari madzhab empat untuk
terwujudnya tatanan masyarakat yang demokratis yang berkeadilan demi
kemaslahatan,kesejahteraan umat dan demi terciptanya rahmat bagi semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar