NASIHAT-NASIHAT UNTUK ANAK-ANAKKU
يَابُنَيَّ: أِنْ كُنْتَ تَقْبَلُ نَصِيْحَةَ نَاصِحٍ فَأَنَا أَحَقُّ مَنْ
تَقْبَلُ نَصِيْحَتَهُ: أَنَا أُسْتَاذُكَ وَمُعَلِّمُكَ وَمُرَبِّى
رُوْحِكَ، لَاتَجِدُأَحَدًا اَحْرَصَ عَلَى مَنْفَعَتِكَ وَصَلَاحِكَ
مِنِّى.
Anakku: Jikalau engkau menerima nasihat dari
seseorang yang kau anggap lebih berhak memberimu nasihat: Aku, gurumu
yang mendidikmu dan yang membimbing dirimu, maka tiadalah kau temui
seseorang yang lebih suci dan lebih pemberi atas segala manfaat yang
akan kau dapat dan apapun kelebihan keshalihanmu nanti dibanding diriku.
يَابُنَيَّ: إِذَالَمْ تَعْمَلْ بِنَصِيْحَتِى فِى خَلْوَتِكَ فَقَلَّمَا تُحَافِظُ عَلَيْهَا بَيْنَ إِخْوَانِكَ.
Anakku: Ketika dirimu mengamalkan nasihat-nasihatku
ini dalam kondisi sendirian, maka sangat sedikit sekali kehendakku atas
nasihat-nasihat ini pada saudara-saudaramu.